Aplikasi CFM ( ColdFusion Markup )


Coldfusion Development: Services Company USA, India -ThinkSysInc



 2. Aplikasi CFM ( ColdFusion Markup )

ColdFusion adalah sebuah web application server yang digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi e-business yang membutuhkan tingkat skalabilitas tinggi dengan melakukan integrasi antara teknologi browser, server, basis data dan component object lain. Berikut adalah diagram sederhana bagaimana ColdFusion bekerja: Pada Gambar dibawah ini:

ColdFusion menyediakan fasilitas visual programming, basis data dan alat bantu untuk melakukan pelacakan kesalahan dalam sebuah lingkungan pengembangan terintegrasi yang disebut ColdFusion Studio.

Fitur-fitur penting yang disediakan oleh ColdFusion adalah kemampuannya melakukan integrasi dengan teknologi maupun aplikasi lain seperti basis data, e-mail, directory, XML dan enterprise system. ColdFusion mendukung pula pengimplementasian pada lingkungan multi-server clusters dengan load balancing dan fail over yang sangat dibutuhkan pada aplikasi web dengan beban kerja tinggi. ColdFusion menyediakan kemudahan dalam melakukan koneksi dengan basis data melalui teknologi ODBC, OLE DB, dan native drivers untuk Oracle dan Sybase. Sedangkan untuk pengembangan lainnya, ColdFusion menyediakan fasilitas untuk berinteraksi dengan object-object lain seperti Java Servlet, COM dan Corba.

Bagi para pengembang aplikasi web, ColdFusion akan sangat mudah untuk dipelajari. Sintaks bahasa pemrograman yang digunakan ColdFusion atau ColdFusion Markup Language (CFML) bersifat tag-based, atau dengan kata lain memliki sifat yang sama dengan HTML. Selain itu bahasa pemrogramannya mudah untuk dimengerti, tanpa harus mempelajari sintaks atau kata kunci dan tanda pengenal lain yang biasanya dibutuhkan pada bahasa pemrograman lain.

 

Contoh file Application.cfm

 

<!— Application settings —>

<cfapplication clientmanagement=”Yes”

applicationtimeout=”60″

sessionmanagement=”Yes”

sessiontimeout=”25″

 

name=”ilkom-ub.portal”>

 

<!— Set application variables —>

<cfset application.dsn = “detailcorp”>

<cfset application.dbuser = “Detail”>

<cfset application.dbpass = “23012003”>

 

<!— Set session variables —>

<cfparam name=”session.username” default=””>

<cfparam name=”session.departement” default=””>

<cfparam name=”session.userid” default=””>

 

<!———————————–

Application Comment

Developed by Gumilang Jati Putro

For CDOT and Ilkom – UB

————————————->

Pada Contoh diatas kita mengeset setting aplikasi, application variable, session variable dan komentar.

Setiap script yang ada di dalam file application.cfm tersebut diatas akan selalu dijalankan setiap kali

coldfusion server memroses sebuah halaman cfm.

 

Application.cfm ini harus ditempatkan pada masing masing direktori dimana aplikasi kita tersimpan.

Jika pada direktori yang aktif tidak terdapat application.cfm, maka coldfusion server akan mencari pada

direktori diatasnya.

 

Bekerja dengan Form

Untuk membuat sebuah aplikasi, pertama kali kita harus mengenal form dengan baik. Penulis disini

mengasumsikan anda sudah mengenal form html dengan baik.

Pembuatan form pada coldfusion, seperti halnya server side script yang lain, terdiri atas 2 bagian, yaitu

form sender dan form processor. Form sender yang dimaksudkan disini adalah halam dimana kita

mengisi informasi informasi yang dibutuhkan, sedangkan form processor adalah pengolah informasi

yang dikirimkan oleh form sender.

 

Contoh file formsender.cfm

 

<form method=”post” action=”formprocessor.cfm”>

Nama : <input type=”text” name=”nama”><br>

Umur : <input type=”text” name=”umur”><br>

Jenis Kelamin :

<select name=”jk”>

<option value=”Laki Laki”>Laki Laki

<option value=”Perempuan”> Perempuan

</select><br>

<input type=”submit” name=”send”>

</form>

<cfoutput>

Saya adalah #form.nama#, seorang #form.jk# berumur # form.umur# tahun.

</cfoutput>

 

Asumsi kita sudah mempunyai server beserta cfm server yang sudah aktif, lalu kita jalankan file diatas.

Kita jalankan melalui web browser dengan alamat misalnya http://localhost/formsender.cfm, maka akan

muncul form. Lalu kita isikan data “Gumilang Jati Putro” di input nama, “20” di input umur, dan pilih

“Laki-Laki” pada pilihan Jenis kelamin. Maka setelah kita klik submit akan diproses formprocessor.cfm

yang akan menghasilkan :

 

“Saya adalah Gumilang Jati Putro, seorang Laki-Laki berumur 20 tahun.”

 

2 file diatas terlalu sederhana untuk kita jadikan sebagai sebuah aplikasi. Jika kita menggunakan system

seperti tersebut diatas, maka kita akan mempunya terlalu banyak file untuk aplikasi kita. Untuk itu, mari

kita gabung 2 file tersebut menjadi 1 file saja :

 

Contoh file form.cfm

 

<cfif isdefined(“form.send”)>

<cfoutput>

Saya adalah #form.nama#, seorang #form.jk# berumur # form.umur# tahun.

</cfoutput>

<cfelse>

<form method=”post” action=”formprocessor.cfm”>

Nama : <input type=”text” name=”nama”><br>

Umur : <input type=”text” name=”umur”><br>

Jenis Kelamin :

<select name=”jk”>

<option value=”Laki Laki”>Laki Laki

<option value=”Perempuan”> Perempuan

</select><br>

<input type=”submit” name=”send”>

</form>

</cfif>

 

File form diatas akan mengecek apakah variable form.send sudah terdefinisikan atau belum (<cfif

isdefined(“form.send”)>). Jika belum terdefinisi, maka akan dijalankan form seperti yang ada

sebelumnya. Jika sudah, maka akan ditampilkan data data yang sudah dikirimkan melalui form.

 

Berikut adalah contoh sederhana CFM:
<tr>
<td>
<cfif strKeyword contains “coldfusion”>
<font size=”2” color=”#0000ff”><b>
Keyword anda mengandung kata ColdFusion
</b></font>
<cfelse>
Keyword anda tidak mengandung kata ColdFusion
</cfif>
</td>
</tr>

Dari potongan kode diatas, pemrogram akan langsung dapat mengerti maksud program tanpa harus mengingat-ingat tanda-tanda pengenal maupun kata kunci yang seringkali membingungkan. Meskipun demikian ColdFusion juga mendukung penggunaan ekspresi-ekspresi regular POSIX, terutama bagi para pengembang dilingkungan UNIX yang mungkin telah terbiasa menggunakannya.

Selain itu, dari potongan kode diatas, jelas terlihat bahwa script atau tag ColdFusion dapat langsung disisipkan pada kode HTML tanpa perlu melakukan perubahan. Bandingkan dengan salah satu contoh bahasa pemrograman web lainnya:

if(!(ora_columnname($cursor,$index)== “ID_TODO”))
{
print(“<TH>\n”);
print(“<font color=blue size=-1> \n”);
print(ora_columnname($cursor,$index));
print(“</font>”);
print(“</TH>”);
}

Dari kedua potongan kode diatas, jelas terlihat bahwa CFM dapat dengan sangat mudah diintegrasikan dengan editor-editor HTML lain yang telah ada, karena tidak perlu melakukan perubahan pada tag HTML yang sudah dibuat. Hal ini menjadi sangat penting karena kebanyakan pengembang web melakukan proses desain web pada editor WYSIWIG. Bayangkan jika setelah selesai melakukan proses desain, pemrograman web harus mengubah seluruh baris HTML agar dapat dimengerti oleh penerjemah bahasa pemrograman yang mereka gunakan.
Hal ini pula yang akhirnya menjadikan Allaire sebagai pencipta ColdFusion diterima oleh kalangan industri lain, terutama yang mengeluarkan produk untuk pengembangan web. Sebagai contoh, Adobe dan Macromedia sebagai perusahaan pengembang aplikasi editor HTML WYSIWIG yang paling banyak digunakan saat ini mengintegrasikan kemampuan scripting CFML pada produk-produk yang mereka ciptakan.

 

ColdFusion dan Kompetitor

Produk web application server yang ada saat ini cukup beragam. Sebagai contoh: Zope, HoTMetal Application Server, Oracle Application Server, Netscape Application Server, Lotus Domino Application Server, Websphere Application Server, Inprise Application Server dan masih banyak lagi. Namun dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi server lainnya tersebut, ColdFusion jauh lebih unggul baik dari segi penjualan maupun dari segi jumlah jumlah pemakai atau pengembangnya (DEV2000).

Dengan melihat kenyataan tersebut, pada artikel ini akan diperbandingkan secara kasar antara ColdFusion dengan bahasa pemrograman web lain yang banyak digunakan pada saat ini, yaitu Perl, PHP dan ASP.

Comments

Popular posts from this blog

3 Contoh Flowchart Percabangan beserta programnya

Looping Adalah Algoritma Perulangan: Berikut Contohnya

Mengenal KOTLIN